Jangan Sia-siakan Bulan Ramadhan
Romadhan merupakan rahmat
yang diberikan Alloh kepada umat nabi muhammad saw. Pegangan kita yang
utama yakni Al-Quran diturunkan di dalam bulan romadhan. Romadhan adalah
bulan yang agung, disediakan pahala yang luar biasa di dalamnya.
Barangsiapa yang mengerjakan hal yang wajib, maka ia akan
dilipatgandakan menjadi 70 kali pahala, dan barangsiapa yang mengerjakan ibadah sunnah, maka pahalanya seperti pahala wajib.
Sungguh merugi orang-orang yang masih lalai dan melakukan maksiat di bulan romadhan. Alloh bahkan memanggil, ”
Wahai orang yang ingin baik, majulah karena aku mau memberi kalian.
Wahai orang yang suka melakukan maksiat, cukuplah dan berhentilah
berbuat maksiat”.
Berlomba-lombalah berbuat kebaikan di bulan romadhan. Nabi Muhammad berkata, “Kalau seandainya umatku mengetahui apa yang dirahasiakan dari keutamaan romadhan, maka mereka akan berharap satu tahun itu adalah bulan ramadhan“.
Di bulan romadhan, Alloh SWT membuka diri bagi siapa saja hamba yang
berdoa kepadanya, sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqoroh 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran”.
Jangan sia-siakan Romadhan. Romadhan adalah bulan untuk ‘meminta’
kepada alloh. Memohonlah kepada Alloh dengan penuh keyakinan.
Perbanyaklah shodaqoh, zakat, dan sholat. Niatkan haji bagi yang hendak
berhaji, dan berhentilah melakukan perbuatan maksiat, agar kita termasuk
orang yang khusnul khotimah.
Selasa, 01 Juli 2014
Minggu, 02 Maret 2014
Lirik Lagu Kenangan
Rindu Yang Terlarang
Voc : Broery Marantika & Dewi Yull
*
Sekian lama sudah
Kita berpisah
Kurasa kini
Engkau tak sendiri lagi
**
Akupun kini juga
Seperti dirimu
Satu hati t'lah
Mengisi hidupku
reff
**
Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini
Dan tak lagi mungkin
Kini kau telah
Bahagia
*
Namun andai kau dengar
Syair lagu ini
Jujur saja aku sangat
Merindukanmu
*
Memang tak pantas
Mengarang tentang dirimu
Sebab kau tak lagi ...
Seperti yang dulu
**
Kendati berat
Rasa rinduku
Padamu..
*
Biarkan ku hadang
Rinduku terlarang
Back to Reff
chorus
*
Ku puisikan
Rindu dihatimu
Kuharap tiada
Seorangpun tahu
**
Biar kusimpan saja
Biar kupendam sudah
*
Terlarang sudah
Rinduku padamu
**
*
Sekian lama sudah
Kita berpisah
Kurasa kini
Engkau tak sendiri lagi
**
Akupun kini juga
Seperti dirimu
Satu hati t'lah
Mengisi hidupku
reff
**
Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini
Dan tak lagi mungkin
Kini kau telah
Bahagia
*
Namun andai kau dengar
Syair lagu ini
Jujur saja aku sangat
Merindukanmu
*
Memang tak pantas
Mengarang tentang dirimu
Sebab kau tak lagi ...
Seperti yang dulu
**
Kendati berat
Rasa rinduku
Padamu..
*
Biarkan ku hadang
Rinduku terlarang
Back to Reff
chorus
*
Ku puisikan
Rindu dihatimu
Kuharap tiada
Seorangpun tahu
**
Biar kusimpan saja
Biar kupendam sudah
*
Terlarang sudah
Rinduku padamu
**
Mutiara Yang Hilang
Voc : Ernie Djohan
Lama sudah aku mencari
Ketenangan didalam diri
Atau tempat tautan hati
Kala ku sendiri
Dikaulah Mutiara yang lama kucari
Sekarang berjumpa
Mutiara yang hilang hanyalah kiasan
Tapi dikau orangnya
Kini aku telah bertemu
Dia yang telah lama kucari
Mutiara yang hilang dulu
Jumpa lagi
Lama sudah aku mencari
Ketenangan didalam diri
Atau tempat tautan hati
Kala ku sendiri
Dikaulah Mutiara yang lama kucari
Sekarang berjumpa
Mutiara yang hilang hanyalah kiasan
Tapi dikau orangnya
Kini aku telah bertemu
Dia yang telah lama kucari
Mutiara yang hilang dulu
Jumpa lagi
Tak Ingin Sendiri
Cipt : Pance F Pondaag
Voc : Pance F Pondaag
Dian Piesessha
Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaan pun tak luntur
Hatipun rela bekorban
Demi keutuhan kau dan aku
Biarkanlah aku memiliki
Semua cinta yang ada di hatimu
Apapun kan kuberikan
Cinta dan kerinduan
Untukmu dambaan hatiku / kalbuku
Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasi...h kau saya...ng
Voc : Pance F Pondaag
Dian Piesessha
Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaan pun tak luntur
Hatipun rela bekorban
Demi keutuhan kau dan aku
Biarkanlah aku memiliki
Semua cinta yang ada di hatimu
Apapun kan kuberikan
Cinta dan kerinduan
Untukmu dambaan hatiku / kalbuku
Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasi...h kau saya...ng
Setia
Voc : Chrisye
Dimasa-masa bahagia
Kita selalu bersama
Menikmati dunia
Dimasa-masa nestapa
Kita tetap bersama-sama
Selalu berdua
Derai-derai airmatamu
Membuatku lebih
Lebih sayang padamu
Derai-Deri gelak tawamu
Membuatku lebih
Lebih cinta padamu
Dimasa kapanpun juga
Kuingin tetap bersama
Kekasihku nan setia
Dimasa kapanpun nanti
Kuingin terus begini
Cinta kita abadi
Dimasa-masa bahagia
Kita selalu bersama
Menikmati dunia
Dimasa-masa nestapa
Kita tetap bersama-sama
Selalu berdua
Derai-derai airmatamu
Membuatku lebih
Lebih sayang padamu
Derai-Deri gelak tawamu
Membuatku lebih
Lebih cinta padamu
Dimasa kapanpun juga
Kuingin tetap bersama
Kekasihku nan setia
Dimasa kapanpun nanti
Kuingin terus begini
Cinta kita abadi
Satukanlah Hati Kami
Cipt : Pance F Pondaag
Voc : Pance F Pondaag
Disini setahun yang lalu
Menyatu hatiku dan hatimu
Tanpa janji-janji tanpa kemesraan
Kau diam aku pun membisu
Reff :
Kau pergi dengan cita-cita
Ke kota yang jauh disana
Pasrah sudah hati, Hanya doa restu
Ku tunggu dengan sabar hati
Chorus
Siang malam hanya doa yang kupanjatkan
Tuhan lindungilah dia yang kusayangi
Satukanlah hati kami berdua
Selamanya...Selamanya
Voc : Pance F Pondaag
Disini setahun yang lalu
Menyatu hatiku dan hatimu
Tanpa janji-janji tanpa kemesraan
Kau diam aku pun membisu
Reff :
Kau pergi dengan cita-cita
Ke kota yang jauh disana
Pasrah sudah hati, Hanya doa restu
Ku tunggu dengan sabar hati
Chorus
Siang malam hanya doa yang kupanjatkan
Tuhan lindungilah dia yang kusayangi
Satukanlah hati kami berdua
Selamanya...Selamanya
Sabtu, 08 Februari 2014
lagu kenangan
Lagu Kenangan
- antara cinta dan dusta download
- Antara Hitam Dan Putih download
- Apel – Gombloh download
- Ayah – Rinto Harahap download
- bagai cermin yang retak download
- berikan daku harapan download
- Berita Cuaca – Gombloh download
- Betharia Sonatha – Hati Seorang Wanita download
- Betharia Sonatha – Kau Tercipta Untukku download
- biar ku sendiri download
- Biarlah Sendiri – Eddy Silitonga download
- Bila kau seorang diri – Nurafni O. download
- bunga mawar download
- Bunga sedap malam – Iis Sugianto download
- Cinta Yang Hitam download
- Dari Hati – Club 80 download
- Desember download
- Dingin – Hetty Koes E download
- Disaat Kau Harus Memilih download
- disini aku menanti download
- Engkau Segalanya Bagiku download
- Gelas Gelas Kaca – Nia Daniaty download
- Gereja Tua download
- habis gelap terbitlah terang download
- Hancur Hatiku download
- hatiku tak kau dustai download
- hatimu hatiku download
- jangan lagi kau menangis untukku download
- Jangan Sakiti Hatinya – IIS Sugianto download
- Jumpa Lagi download
- Katakan Sejujurnya – Christine Panjaitan download
- Kau Tercipta Untukku – Betharisa Sonatha download
- Kau Yang Ku Sayang – Mawi Purba download
- Kaulah segalanya – Nia Daniaty download
- Kemesraan download
- kenangan desember download
- kini baru kau rasa download
- kisah kasih di sekolah download
- Kisah Sedih di Hari Minggu download
- Kucoba Hidup Sendiri download
- Kugadaikan Cintaku – Gombloh download
- kupu-kupu malam download
- layu sebelum berkembang download
- Lepen Lelucon Pendek – Gombloh download
- Madu dan Racun download
- Manis dan Sayang download
- Mengapa Harus Jumpa download
- merantau download
- mimpi sedih download
- Mulanya Biasa Saja – Meriam Bellina download
- mungkinkah ini nasibku download
- mutiara yang hilang download
- Natalia download
- Rindu di Hatinya download
- Pasrah download
- Pertama Dan Terakhir download
- sampai menutup mata download
- Seandainya aku punya sayap – Rita B download
- Semakin Gila – Gombloh download
- senandung rindu download
- Sengaja Aku Datang – Diana Nasution download
- sepanjang jalan kenangan download
- Sepatu dari Kulit Rusa download
- Siapa Tak Ingin Disayang download
- surat cinta download
- Surat Sampul Biru download
- Symphoni Rindu – Meriam Bellina download
- tak ingin sendiri download
- Tak Ingin Seperti Dia download
- tak mungkin lagi download
- tanpamu download
- teluk bayur download
- teringat selalu download
- terlalu download
- Untuk Sebuah Nama – Meriam Bellina download
- titik noda download
- walau hati menangis download
- widuri download
Jangan Takut Hadapi Mati
Saat bicara kematian, biasanya, merupakan topik yang kurang disenangi
dan diminati bagi sebagian orang. Kenapa? Karena, pada dasarnya, naluri
manusia menginginkan hidup lama, bahkan kalau bisa hidup seribu tahun
lamanya. Alloh SWT menyatakan dalam QS Al-Baqoroh 96, bahwasanya ada
segolongan manusia yang ingin hidup seribu tahun lamanya.
“…masing-masing mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Alloh maha melihat apa yang mereka kerjakan”
Naluri ingin hidup lama, tidak hanya ada pada kita sekarang, namun sejak nabi Adam sekalipun. Ia ingin menetap di surga selama-lamanya. Sehingga dengannya, nabi Adam berhasil digoda tipu daya syetan. Melalui pintu ingin hidup panjang, syetan membisikan nabi Adam, agar melanggar larangan Alloh memakan buah khuldi. Sebagaimana tercantum dalam QS Thoha 120.
“Kemudian syetan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya dengan berkata,”wahai adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Banyak faktor yang menyebabkan orang takut atau cemas saat bicara kematian, merujuk pendapat DR. Quraisy Syihab, faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tidak mengetahui apa yang akan dihadapi setelah kematian 2) Menduga bahwa apa yang dimiliki sekarang jauh lebih baik dengan apa yang dimiliki nanti 3) Membayangkan betapa sulitnya pengalaman mati 4) Khawatir memikirkan terhadap keluarga yang ditinggalkan, dan 5) Tidak mengetahui makna kehidupan dan kematian.
Jika manusia cemas menghadapi kematian karena membayangkan sulitnya pengalaman mati, sebenarnya tidak pada tempatnya. Memang dalam al-Quran dan Hadits disebutkan bahwa ada kematian yang sangat menyakitkan, namun perlu diingat juga, ada kematian yang sangat indah dan menyenangkan. Dalam QS Annazi’at 1-2, Alloh SWT berfirman,
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
Dalam kedua ayat ini, Alloh menggambarkan dua karakteristik manusia saat dicabut nyawanya, yakni dicabut dengan keras dan dicabut dengan lemah lembut. Dicabut nyawa dengan keras merupakan pengalaman kematian yang menyakitkan. Untuk kondisi ini, rosul mengumpamakan seperti duri yang ada dikapas, lalu duri tersebut ditarik dengan cepat sehingga kapas-kapas terbawa karena kerasnya tarikan. Ini, menjelaskan nyawa dicabut dari badan dengan cepat, keras, paksa dan menyakitkan.
Sementara itu, kondisi dicabut nyawa dengan lemah lembut, adalah proses kematian secara perlahan-lahan. Untuk kasus ini, diibaratkan seseorang yang ngantuk, lalu rebahan, lalu hilang kesadaran sampai ia tertidur lelap dan indah.
Faktor utama yang menentukan apakah manusia mengalami kondisi pertama atau kedua, tidak lain adalah keimanan dan amal sholeh. Saat manusia berlaku jahat, dosa dan maksiat bisa jadi ia akan merasakan kematian yang sakit, dipaksa dan cepat. Sementara bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, kematian sebagai hal yang lezat dan indah
Dalam haditnya nabi bersabda, seorang beriman, saat menjelang kematian akan didatangi malaikat yang menyampaikan berita atau visualisasi tempat tinggal dan fasilitas apa yang akan dihadapi nanti. Bisa jadi istana atau bidadari. Maka tidak ada yang paling disenanginya, kecuali segera bertemu dan dicabut nyawanya.Sementara orang kafir, saat mati menjelang ia akan meraskana ketakutan untuk bertemu dengan tuhannya.
Jadi, bagi kita orang yang beriman, janganlah terlalu cemas mengadapi kematian. Yang paling utama adalah melakukan usaha terbaik mengumpulkan bekal menghadapi kematian. Kita siap kapan dan mana pun kematian menjemput. Jadikan kematian sebagai media untuk menumbuhkan semangat pengabdian kepada Alloh, dengannya kita tidak santai-santai untuk beribadah kepada Alloh.
Jadikan dunia sebagai sarana menuju kehidupam akhirat yang sempurna. Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Attaubah 38.
“…Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.”
Dan terakhir jadikanlah kematian sebagai proses kelahiran kedua. Kematian merupakan proses evolusi menuju kesempurnaan hidup yang hikiki. Perpindahan dari satu negeri ke negeri lain sampai kita menetap di sana selama-lamanya.
“…masing-masing mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Alloh maha melihat apa yang mereka kerjakan”
Naluri ingin hidup lama, tidak hanya ada pada kita sekarang, namun sejak nabi Adam sekalipun. Ia ingin menetap di surga selama-lamanya. Sehingga dengannya, nabi Adam berhasil digoda tipu daya syetan. Melalui pintu ingin hidup panjang, syetan membisikan nabi Adam, agar melanggar larangan Alloh memakan buah khuldi. Sebagaimana tercantum dalam QS Thoha 120.
“Kemudian syetan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya dengan berkata,”wahai adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Banyak faktor yang menyebabkan orang takut atau cemas saat bicara kematian, merujuk pendapat DR. Quraisy Syihab, faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tidak mengetahui apa yang akan dihadapi setelah kematian 2) Menduga bahwa apa yang dimiliki sekarang jauh lebih baik dengan apa yang dimiliki nanti 3) Membayangkan betapa sulitnya pengalaman mati 4) Khawatir memikirkan terhadap keluarga yang ditinggalkan, dan 5) Tidak mengetahui makna kehidupan dan kematian.
Jika manusia cemas menghadapi kematian karena membayangkan sulitnya pengalaman mati, sebenarnya tidak pada tempatnya. Memang dalam al-Quran dan Hadits disebutkan bahwa ada kematian yang sangat menyakitkan, namun perlu diingat juga, ada kematian yang sangat indah dan menyenangkan. Dalam QS Annazi’at 1-2, Alloh SWT berfirman,
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
Dalam kedua ayat ini, Alloh menggambarkan dua karakteristik manusia saat dicabut nyawanya, yakni dicabut dengan keras dan dicabut dengan lemah lembut. Dicabut nyawa dengan keras merupakan pengalaman kematian yang menyakitkan. Untuk kondisi ini, rosul mengumpamakan seperti duri yang ada dikapas, lalu duri tersebut ditarik dengan cepat sehingga kapas-kapas terbawa karena kerasnya tarikan. Ini, menjelaskan nyawa dicabut dari badan dengan cepat, keras, paksa dan menyakitkan.
Sementara itu, kondisi dicabut nyawa dengan lemah lembut, adalah proses kematian secara perlahan-lahan. Untuk kasus ini, diibaratkan seseorang yang ngantuk, lalu rebahan, lalu hilang kesadaran sampai ia tertidur lelap dan indah.
Faktor utama yang menentukan apakah manusia mengalami kondisi pertama atau kedua, tidak lain adalah keimanan dan amal sholeh. Saat manusia berlaku jahat, dosa dan maksiat bisa jadi ia akan merasakan kematian yang sakit, dipaksa dan cepat. Sementara bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, kematian sebagai hal yang lezat dan indah
Dalam haditnya nabi bersabda, seorang beriman, saat menjelang kematian akan didatangi malaikat yang menyampaikan berita atau visualisasi tempat tinggal dan fasilitas apa yang akan dihadapi nanti. Bisa jadi istana atau bidadari. Maka tidak ada yang paling disenanginya, kecuali segera bertemu dan dicabut nyawanya.Sementara orang kafir, saat mati menjelang ia akan meraskana ketakutan untuk bertemu dengan tuhannya.
Jadi, bagi kita orang yang beriman, janganlah terlalu cemas mengadapi kematian. Yang paling utama adalah melakukan usaha terbaik mengumpulkan bekal menghadapi kematian. Kita siap kapan dan mana pun kematian menjemput. Jadikan kematian sebagai media untuk menumbuhkan semangat pengabdian kepada Alloh, dengannya kita tidak santai-santai untuk beribadah kepada Alloh.
Jadikan dunia sebagai sarana menuju kehidupam akhirat yang sempurna. Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Attaubah 38.
“…Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.”
Dan terakhir jadikanlah kematian sebagai proses kelahiran kedua. Kematian merupakan proses evolusi menuju kesempurnaan hidup yang hikiki. Perpindahan dari satu negeri ke negeri lain sampai kita menetap di sana selama-lamanya.
Meneladani Upaya Para Sahabat Menggapai Surga
Meneladani Upaya Para Sahabat Menggapai Surga.
Tak ada satupun manusia di dunia ini yang menginginkan kerugian atau
kegagalan. Sebaliknya, pasti mendambakan kesuksesan. Dalam Islam,
indikator hidup sukses seseorang yang hakiki tidaklah diukur dari harta,
pangkat dan kedudukan di dunia, melainkan apakah ia masuk surga atau
tidak saat di akhirat kelak. Hal ini tercermin dalam QS Ali Imran 185. “…Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan”.
Saat kita meyakini bahwa sukses hidup
yang hakiki adalah masuk surga, maka kita haruslah berusaha untuk
menggapainya dengan segala daya upaya serta pengorbanan. Salah satu
usaha itu adalah dengan meneladani para sahabat terdahulu yang hidup
bersama rosul. Kenapa para sahabat? Karena para sahabatlah orang yang
paling tahu dan jujur bagaimana mendapatkan surga. Sehinggga saat kita
meneladaninya, maka kita tidak akan tersesat. Begitu pula, saat Alloh
SWT menggambarkan sifat-sifat calon penghuni surga dalam ayat-ayat
al-Quran, maka yang dimaksudkan adalah sifat para sahabat. Karena saat
al-Quran turun, hanya para sahabatlah yang beriman kepada nabi.
Lalu, apa sajakah upaya para sahabat untuk menggapai surga dan kita perlu meneladaninya?. Salah satunya adalah sebagai berikut:
#1. Sahabat Selalu Membangun Iman dan Amal Sholeh
Al-Quran menyebutkan, syarat utama masuk surga adalah iman dan amal
sholeh. Para sahabat sehari-harinya disibukkan dengan upaya
memprioritaskan iman dan amal sholeh. Ada ungkapan yang terkenal, “Duduklah bersama kami agar kami beriman sesaat”.
Saat kita mengidamkan surga, maka iman haruslah menjadi guru dan
komandannya. Apapun profesi kita. Baik sebagai guru, politikus,
pengusaha, dan lain sebagainya. Seluruh aktivitas haruslah menjadi aset
akhirat, berangkat dari mendahulukan iman dan amal sholeh.
#2. Sahabat Cepat Merespon Panggilan Alloh dan Rosulnya
Para sahabat adalah manusia biasa seperti kita. Mereka berkumpul
bersama keluarga. Namun saat panggilan Alloh dan Rosul datang (sholat,
jihad, zakat, dakwah, menuntut ilmu, dll) mereka cepat memenuhinya.
Sifat mereka tercermin dalam QS al-Anfal 24.
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Alloh dan Rasul
apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu..”
Dikisahkan dalam sejarah, ada seorang sahabat berada di rumah bersama
istrinya. Tiba-tiba ia mendapat panggilan jihad. Tanpa berpikir
panjang, ia lompat dari tempat tidur dan berangkat sembari membawa
pedang dan baju perang. Ia tidak sempat ‘mandi besar’ sampai ia
meninggal dalam peperangan. Ia diabadikan sebagai sahabat yang
dimandikan oleh malaikat.
#3. Sahabat Selalu Terdepan Dalam Kebaikan
Banyak orang berbuat kebaikan, namun sahabat selalu berusaha di garda terdepan. Sifat ini tercermin dalam QS At-taubah 100.
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
islam) di antara orang-orang muhajirin dan ansar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Alloh rida kepada mereka dan mereka pun
rida kepada Alloh. Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnua
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung”.
Para sahabat berusaha maksimal di garda terdepan dalam kebaikan.
Tujuannya bukanlah ambisi menjadi penguasa, namun karena mereka memahami
orang terdepan dalam kebaikan dan diikuti orang lain akan mendapat
pahala lebih dari Alloh.
Dalam kisah perang tabuk. Umar bin Khatab bergegas datang kepada
rosul menyerahkan separuh harta bendanya. Ia menginginkan sebagai yang
pertama dan tidak mau kalah dari Abu Bakar. Namun, selang berikutnya Abu
Bakar pun datang menyerahkan semua hartanya.
#4. Sahabat Berhijrah dan Jihad di Jalan Alloh
Para sahabat rela berkorban jiwa dan harta benda, demi berhijrah
mempertahankan aqidah dan menyebarkan risalah islam. Dalam sejarah
banyak peristiwa hijrah yang diikuti para sahabat yakni, hijrah
Mekah-Madinah, Thaif, Syam, Mesir, Persia Iran, dll. Teladan bagi kita,
dianjurkan berhijrah dan jihad sesuai syariat Islam. Hijrah dan
Jihad bisa bermakna fisik maupun maknawi. Fisik bermakna perang,
sementara maknawi meninggalkan apa yang dilarang agama dan
bersungguh-sungguh menjalankan kebaikan.
#5. Sahabat Selalu Menjaga Istiqomah dalam Keimanan
Para sahabat adalah mereka yang berkomitmen terhadap ajaran islam di
mana dan kapanpun berada. Tidak hanya di mesjid, namun dalam seluruh
kehidupannya. Konsistensinya berakhir sampai ia meninggal dunia. Sifat
ini tercermin dalam QS al-fushilat 30.
” Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Alloh”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat
akan turun kepada mereka (dengan berkata),”Janganlah kamu merasa takut,
dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”.
#6. Sahabat Selalu Memenuhi Janjinya kepada Alloh
#6. Sahabat Selalu Memenuhi Janjinya kepada Alloh
Hidup pada hakikatnya adalah janji atau transaksi antara hamba dengan
Tuhan-Nya, untuk berjuang di jalan Alloh meskipun dengan pengorbanan
yang mahal baik jiwa maupun harta. Dan sahabat adalah mereka yang
memenuhi janji ini. Alloh SWT menggambarkan sifat mereka dalam QS
At-taubah 111,
“Sesungguhnya Alloh membeli dari orang-orang mukmin, baik diri
maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka
berperang di jalan Alloh, sehingga mereka membunuh atau terbunuh,
(sebagai janji) yang benar dari Alloj di dalam Taurat, InjilN dan
al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Alloh? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian
itu kemenangan yang agung”.
#7. Sahabat Selalu Dimonitor Guru
Nabi selalu memonitor para sahabat. Nabi senantiasa menanyakan, siapa
yang hapal al-Quran, siapa yang ber-shodaqoh, siapa yang tidak sholat
berjamaah, dll. Ini mencerminkan bahwa dalam upaya menggapai surga
haruslah ada sistem kontrol untuk menjaga semangat keislaman. Banyak
cara untuk menciptakan sistem kontrol ini misalnya ikut pengajian dan
dekat dengan orang-orang sholeh.
Langganan:
Postingan (Atom)